LGBT Dilegalkan Kok Dunia Masih Baik-baik Saja



LGBT DILEGALKAN KOK DUNIA MASIH BAIK-BAIK SAJA

Oleh: Nuraeni Erina Aswari

Ada-ada saja ucapan saudara-saudara muslim kita ini, setelah beberapa waktu lalu Mahkamah Konstituti menolak pelaporan bahwa bahwa Kumpul Kebo juga Lesbi, Gay, Biseksual, dan  Transgender yang sering kita singkat LGBT adalah tindakan asusila yang meresahkan bahkan Mahkamah Konstitusi mengesahkan bahwa tindakan tersebut bukanlah tindakan yang harus dikriminalkan. Hal ini justru menjadi perbincangan publik yang pada akhirnya membawa dua opini yang menggiring publik, yakni opini setuju dengan keputusan Mahkamah Konstitusi dan opini tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Konstitusi.

Beberapa opini yang diberikan oleh pihak yang setuju kepada keputusan Mahkamah Konstitusi muncul di media sosial seperti bahwasannya dua tindakan tersebut itu adalah urusan pribadi jadi Negara tidak seharusnya mengurusi ini bahkan seharusnya menjadi salah satu hak rakyat untuk bebas berekspresi. Dan menurut mereka lagipula untuk apa masyarakat juga turut mencampuri urusan mereka padahal yang melakukan tindakan tersebut adalah mereka, mengapa masyarakat harus kepo terhadap urusan orang lain.

Ternyata opini ini ditanggapi juga oleh pihak yang tidak setuju kepada keputusan Mahkamah Konstitusi yang opini-opini mereka pun tak kalah banyak bahkan sampai muncul banyak sekali di media sosial meme-meme yang berkaitan dengan dua tindakan tersebut, dikatakan bahwa memang benar dua tindakan asusila itu adalah mereka yang melakukan tetapi tindakan tersebut adalah merupakan salah satu dosa besar yang dimana jika Allah mengirimkan bencana bagi mereka pada suatu Negara maka bukan mereka saja yang terkena imbasnya, tetapi seluruh warga Negara akan ikut menanggung akibatnya.

Opini tidak berhenti sampai disana balasan opini juga terus disampaikan, bagi ummat Muslim alasan ini memang diyakini betul karena ada di dalam Kitab Suci Al-Qur’an dalam Surat Al-Araaf ayat 84 yang artinya “Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat dosa itu”, tetapi bagaimana dengan orang-orang yang tidak menganut Islam justru mereka akan mengatakan itu keyakinanmu, bukan keyakinanku.

Opini lain yang bahkan ini disampaikan dalam salah satu acara di Televisi serta mendapatkan bantahan dari Jeremy Tetty yang pro terhadap LGBT. Seorang bapak di acara itu mengatakan bahwa jika kita ini lahir karena ada ayah dan ibu kita, pertanyaan besarnya mau dibawa masyarakat kalau nanti ada perkawinan sejenis maka tidak akan ada lagi generasi muda penerus bangsa dan agama. Seorang pembawa acara lalu memberi kesempatan bagi Jeremy Tetty untuk menanggapi hal tersebut, beliau mengatakan bahwa siapa yang mengatakan pernikahan sejenis tidak bisa menghasilkan keturunan, di luar negeri itu bisa menyewa rahim dan mungkin di Indonesia ini belum bisa, kita berpikir ke depan suatu saat akan ada penyewaan rahim untuk kaum gay untuk menghasilkan anak, kita berpikir visi untuk lima puluh tahun ke depan, kalau generasi tua yang sekarang ini kan sudah lewat, pola pikir mereka selalu dengan hukum dan hukum, kita berpikir ini masalah sosial.

Opini terakhir yang merupakan puncak daripada opini yang lain dikatakan oleh pihak pro Kumpul Kebo dan LGBT ini bahwa sudah banyak Negara yang melegalkan kumpul kebo dan LGBT ini tetapi adzab Allah itu belum juga datang kepada mereka, dunia masih baik-baik saja, jadi mana adzab Allah itu.

Adalah sesuatu pertanyaan yang sungguh keterlaluan bagi saya, pertanyaan ini seperti menantang Allah dan sungguh keterlaluan kalau menunggu diadzab, mengapa tidak berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah sungguh Maha Pemurah, memberi kita sebagai hamba sebuah tenggang waktu untuk segera bertaubat sebelum pada akhirnya sampailah kita kepada ajal yang sungguh luar biasa sakitnya walau hanya baru dibayangkan, apalagi jika ajal menghampiri kita bersama dengan adzab Allah. Naudzubillah.

Dan untuk saudara-saudara muslim yang menuntut agar hukum hudud dalam Islam itu segera ditegakkan, sungguh hukum hudud itu hanya boleh dilakukan ketika Negara kita menggunakan sistem Islam, jadi kita tidak bisa sekarang meminta kepada bapak Presiden untuk menegakkan hukum hudud dalam Islam ini. Dan bagi saudara-saudara yang menganggap bahwa hukum hudud dalam Islam ini adalah suatu tindakan yang tidak manusiawi karena sebagaimana hukum hudud itu manusia yang melakukan maksiat itu disimpan di tempat tertinggi lalu dijatuhkan ke bawah dengan posisi kepala di bawah, setelah jatuh harus dilempari batu dan itu tidak bisa dilaksanakan tersembunyi, harus secara terang-terangan agar semua orang tahu. Dan di dalam Islam hukuman-hukuman itu diberikan sebagai efek jera dan penebus dosa, jadi jangan sampai salah paham sehingga menganggap Islam sebagai agama yang tidak manusiawi.

Belum datangnya adzab Allah kepada para pelaku asusila itu jangan sampai membuat kita ragu akan firman-Nya, sungguh adzab Allah itu pastilah sampai kepada mereka, kalau tak di dunia, mungkin di akhirat. Tetaplah berprasangka baik terhadap Allah, tetaplah sebarkan kebenaran, karena menurut Joseps Goebbels sebarkanlah kebohongan itu berulang-ulang kepada publik karena kebohongan yang diulang-ulang akan membuat public percaya. Nah jika kebohongan saja bisa menjadi dipercaya sehingga terlihat benar, apalagi jika kebenaran yang terus disebarkan, tidak ada yang lain yang akan terjadi kecuali kesamaan pemikiran. Wallahualam.
Previous
Next Post »
0 Komentar