Assalamualaykum semuaaa. Ini temanya so’-so’an punya impian jadi pasangan nikah muda gitu, hehehe. Sebenernya nggak ada yang mau aku bahas detail banget sih, cuma tertarik aja sama fenomena nikah muda di zaman sekarang.
Setahuku, nikah muda di zaman dulu itu hal yang biasa aja teman-teman, coba deh tanya orangtuanya, atau kakek-neneknya, dulu mereka seusia kita itu udah ngurus anak, sedangkan kita sekarang masih asik cengegesan sama teman-teman di sekolah misalnya. Dan apa ya, hal itu tuh memang biasa aja jadinya, sekolah ya kalau ada yang ngelamar ya nikah, atau bahkan ada yang berhenti sekolah terus nikah. Berbeda banget sih sama zaman sekarang, dimana banyaknya orangtua di zaman sekarang menolak kalau anaknya mau nikah muda. Kalau dilihat dari alasannya, padahal lebih syar’i-an zaman sekarang, kenapa? Karena mungkin dulu kalau nikah alasannya cukup sampai kamu perempuan sekolah tinggi juga pasti balik lagi ke dapur, atau alasan lain yang memang cukup sampai disitu.
Sedangkan di zaman sekarang dengan trend-nya kata “hijrah” jadinya alhamdulilalh banyak anak muda yang hijrah sehingga mereka memutuskan untuk menikah daripada pacaran karena pacaran itu jalan yang tidak diridhai Allah dan menikah itu lebih banyak manfaatnya seperti lebih terjaga pandangan, kalau pun ada naluri perasaan, sudah ada tempat untuk menyalurkan syahwatnya dengan cara yang halal, pokoknya alasan-alasan lain yang lebih syar’i.
Tetapi sayangnya pandangan orangtua zaman sekarang juga berbeda, karena mereka mendapatkan jalan yang dulunya seperti itu, jadinya mereka nggak mau kalau anaknya ikut-ikutan seperti mereka. Mereka ingin anak-anaknya sukses, dan takaran suksesnya menurut mereka juga caranya dengan menghitung materi, disitu sih agak salahnya.
Sebenarnya ada perkembangan berpikir yang bagus, menuntut ilmu bagi seorang perempuan juga adalah wajib jadi mereka nggak membatasi pendidikan anaknya, tetapi tidak juga dengan menghalangi menikah sedangkan pacaran boleh. Disini aku lebih menyinggung keadaan perempuan karena aku adalah seorang perempuan, masih belum tahu bagaimana pandangannya kalau ikhwan.
Salah satu keputusan orangtua yang mempersilahkan anaknya berpacaran tetapi jangan terburu-buru untuk menikah itu sangat disayangkan dan menjadi PR buat anaknya, gimana caranya mendakwahkan pemahamannya kepada orangtuanya dengan baik. Dan bukan hanya menyampaikan keinginan yang menjadi masalah, tetapi juga harus menyertai solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dan ini nih yang paling penting, keinginan kita untuk menikah itu benarkah karena memang keinginan kita sendiri yang dimotivasi oleh alasan-alasan syar’i, bukan karena menikah muda lagi trend atau memang karena agak iri melihat teman-teman yang berhasil menikah muda, karena menikah ini bukan hubungan yang dijalin satu sampai dua tahun lalu kita bisa menyelesaikannya kapan pun kita mau, menikah juga bukan tentang bersatunya mempelai laki-laki dan perempuan, tetapi juga tentang bersatunya keluarga mempelai laki-laki dan perempuan, jadi alasannya pun harus benar-benar mantap.
Beberapa kali ikut seminar dan training pra nikah, hal yang pertama kali dibahas oleh pengisi acara pasti adalah niat kita untuk menikah, sudah syar’i-kah alasannya? Atau ada niat lain yang dapat menyebabkan datangnya penyesalan pada ujungnya. Dan benarkah sudah siap menikah atau hanya ingin menikah? Karena konsep ingin dan konsep siap itu berbeda, pada konsep siap itu tuh mengantarkan prosesnya sampai ke akan, sedangkan konsep ingin bisa saja berhenti sampai pada membuat konsep itu, pun kalau bisa terbentuk konsepnya. Kalau kata temenku, Riska, dia menikah awal syawal lalu, dari sekian seminar pra nikah yang beliau datangi, materi yang disampaikan adalah bukan tentang ayo menikah muda tetapi bagaimana kita memperbaiki diri. Dan aku membetulkan apa katanya, karena dari materi memperbaiki diri ini maka akan terbentuk sikap untuk menikah muda yang matang.
Betapa senangnya dijodohkan dengan orang yang dicinta, merajut rumah tangga hingga Surga. Entah kapan aku menemukan kalimat ini, yang pasti aku menemukan ini waktu masih aktif-aktifnya di twitter. Hehehe tulisanku kali ini cukup sampai disini ya, kapan-kapan kita bahas nikah muda lagi okey. Wassalamualaykum..

0 Komentar